KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR PEMBANGUN “PUISI TERAKHIR” KARYA W.S. RENDRA PADA SISWA KELAS VIII B DAN RELEVANSINYA SEBAGAI BAHAN AJAR DI MTS AL-HUDA BANDUNG

Kemampuan menganalisis merupakan salah satu kemampuan siswa yang melibatkan aspek kognitif. Kemampuan menganalisis merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi sesuai dengan karakteristik pembelajaran di era 4.0 yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa yang harus dicapai untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Dalam menganalisis puisi, siswa perlu memahami struktur pembangun suatu puisi yaitu struktur fisik dan struktur batin. Siswa kelas VIII b di MTs Al-Huda Bandung sebagian besar terdiri dari para santri yang pembelajarannya tidak hanya terdapat di sekolah tetapi juga di pondok sehingga siswa juga mempelajari pembelajaran umum seperti pembelajaran puisi. Dalam hal ini, diharapkan siswa mampu menganalisis struktur batin pada puisi tersebut. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan kemampuan menganalisis puisi dan relevansi “Puisi Terakhir” karya W.S. Rendra sebagai bahan ajar. Metode penelitian kali ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan, yaitu paper dan person. Teknik pengumpulan data, yaitu berupa tes. Data pada penelitian ini berupa jawaban siswa dalam menganalisis unsur pembangun “Puisi Terakhir”. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil kemampuan siswa kelas VIII B dalam menganalisis “Puisi Terakhir” dapat disimpulkan bahwa kemampuan menganalisis yang dimiliki siswa ada 3, yaitu kemampuan membedakan, mengorganisasi, dan mengatribusi. Pada kemampuan membedakan terdapat 9 siswa mampu menentukan judul dan tema, 6 siswa mampu, dan 3 siswa kurang mampu menentukan bait dan baris puisi. Terdapat 8 siswa mampu dan 1 siswa kurang mampu menentukan rasa dan 7 siswa mampu dan 2 siswa kurang mampu menentukan nada. Pada kemampuan mengorganisasi terdapat 5 siswa mampu, 2 siswa kurang mampu, dan 2 siswa tidak mampu mengorganisasi kata konotasi. Terdapat 8 siswa kurang mampu dan 1 siswa tidak mampu menyebutkan majas puisi, dan terdapat 2 siswa mampu dan 7 siswa kurang mampu mengorganisasi pengimajinasian. Pada kemampuan mengatribusi terdapat 9 siswa mampu menentukan amanat, 5 siswa mampu dan 4 siswa kurang mampu mengatribusi rima dan 9 siswa kurang mampu mengatribusi tipografi. Disimpulkan bahwa banyak siswa yang mampu menganalisis unsur pembangun puisi dikarenakan siswa kelas VIII B memiliki kemampuan yang cukup baik dalam menganalisis puisi dan minat dalam hal berpuisi cukup tinggi. “Puisi Terakhir” karya W.S. Renda dapat dijadikan sebagai bahan ajar karena dapat menanamkan karakter yang memenuhi kebutuhan siswa dalam pembelajaran